Rabu, 23 Maret 2011

Etika Memberi Nasihat

҉ Etika Memberi Nasihat


1) Hendaknya Ikhlas di dalam memberikan nasihat, tidak mengharap apapun dibalik nasihat kita selain Keridhoan Allahdan terlepas dari kewajiban. Dan hendaknya nasihat itu bukan untuk tujuan riya/mendapat perhatian orang atau popularitas/menjatuhkan orangyang diberi nasihat.

2) Hendaknya nasihat dengan carayang baik dan tutur kata yang lembut serta mudah hingga dapat berpengaruh kepada orang yang di nasihati dan mau menerimanya. Allah berfirman yang artinya “ Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah, nasihat yang baik dan debatlah ia dengan cara yang lebih baik “. (An Nahl:125)

3) Hendahnya orang yang di nasihati itu disaat sendirian, karena yang demikian itu lebih mudah ia terima. Karena siapa saja yang menasihati saudaranya ditengah-tengah orang banyak berate ia telah mencemarkannya, dan barang siapa yang me nasihati secara sembunyi maka ia telah menghiasinya. Imam Syafi’i berkata : “ Berilah aku nasihat secara berduaan, dan jauhkan aku dari nasihat mu di tengah orang banyak, karena nasihat ditengah-tengah orang banyak itu mengandung makna celaan yang tidak suka mendengarnya”.

4) Hendaknya pemberi nasihat mengerti betul dengan apa yang ia nasihatkan dan hendaknya ia berhati-hati dlm menukil pembicaraan agar tidak dipungkiri, dan hendaklah ia memerintahkan berdasarkan ilmu, karena yang demikian itu lebih mudah untuk diterima nasihatmu.

5) Hendaknya orang yang member nasihat memperhatikan kondisi orang yang akan di nasihatinya. Maka hendaknya tidak me nasihatinya disaat ia sedang kalut, atau disaat ia sedang bersama rekan-rekannya/kerabatnya. Dan hendaknya pemberi nasihat mengetahui perasaan, pekerjaan dan problem yang sedang dihadapi orang yang akan di nasihati itu.

6) Hendaknya pemberi nasihat menjadi teladan bagi orang yang akan di nasihati, agar jangan tergolomg orang yang bias menyuruh orang lain berbuat kebaikan sedangkan ia lupa terhadap diri sendiri. Allah berfirman “ Dan Aku tidak berkehendak menyalahi kamu (dengan mengerjakan) apa yang aku larang “. (Hud:88)

7) Hendaknya pemberi nasihat sabar terhadap kemungkinan yang menimpanya. Luqman berkata kepada anaknya, “ Wahai anakku, dirikanlah sholat dan surulhlah (manusia) mengerjakan yang ma’ruf dan cegahlah mereka dari perbuatan yang munlkar dan sabarlah terhadap apamenimpamu”. (Luqman:31). Luqman menyuruh anaknya untuk bersabar terhadap kemungkinan yang terjadi, karena ia memerintah orang lain mengerjakan kebaikan dan mencegah kemunkaran.


Karya ERNI APRIANTI (anak yatim binaan YDS)
(disadur dari berbagai sumber)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Puisi Muharram By. Ujang Mawardi Muharram.... Tahun Hijriah, Tahun 1445 kini Muharram, Bulan yang suci, diantara bulan yang lain. Waktu d...