Langsung ke konten utama

AYAH

Ayah,...
Masih teringat oleh ku...
Saat itu... saat engkau meninggalkan kami...
Saat engkau menghembuskan nafas terakhirmu...
Sejenak terasa sepi...
Terasa hening...
Terasa bisu...
Terasa tak sadarkan diri ini...
Separuh tubuh ini menjadi lunglai dan tak bergerak...

Saat ku Tersadar...
mata ini tak berhenti mengeluarkan airnya, membasahi pipi yang tak tertahan...
Mata yang lembam
Mulut yang menangis dengan menyebut nama mu...

Ayah...
Ayah...
Ayah...

Kenapa engkau meninggalkan kami...
Kenapa engkau cepat pergi...
Kenapa ini terjadi pada ku...
Ayaahhhhh...

Aku masih butuh mu...
Adik yang kecil ini pun masih sering menyebut nama mu
Kami masih sayang pada mu,... ayah...

Nasehatmu...
Senyummu...
Kasih sayangmu...

Yaa Allah...
Yaa Tuhanku...
Ampunilah aku dan Ayah, Ibu ku
Sayangilah mereka seperti mereka menyayangiku diwaktu kecil

Yaa Allah,...
Masukkanlah ayah dan ibu kami kedalam syurga-Mu...
Tempat orang-orang terbaik yang Engkau kasihi
Tempat orang-orang yang Engkau berikan Ampunan dan Rahmat-Mu
Aamiiin...


TaKarya: Ujang Mawardi
Kamis, 05092019
Pensi MUHARRAM 1441 H



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hati, Diri dan Jiwa (Ruh)

Dalam prespektif sufisme, kita memiliki tujuh jiwa atau tujuh aspek dari jiwa yang kompleks yang masing-masing mewakili tingkat evolusi yang berbeda-beda. Perlu diingat bahwa sufisme sangat menekankan pada keseimbangan (balance). Pengembangan satu jiwa tidak untuk melemahkan yang lain. Setiap jiwa memiliki keistimewaan yang berharga dan dalam tasawuf pertumbuhan spiritual yang sejati adalah pertumbuhan seimbang dari keseluruhan individu, termasuk tubuh, pikiran, dan spirit (jiwa). Dalam psikolog Sufi, hati memuat kecerdasan dan kearifan yang lebih dalam. Hati adalah tempat ma’rifat, dan merupakan kecerdasan yang lebih dalam dan lebih dasar dari pada kecerdasan abstrak kepada (otak). Misi seorang Sufi adalah mengembangkan hati yang lembut, berperasaan dan memiliki kasih-sayang dan untuk mengembangkan kecerdasan hati.Heart, Self, and Soul merupakan salah satu karya fenomenal Robert Frager, yang sering dibicarakan dalam dunia taswuf akhir-akhir ini. Fokus kajian tentang yaitu: (...

Catatan Kecil: Membebaskan Hawa Nafsu atas Jiwa

Kalimat tersebut bernuansa spiritual dan filosofis. Jika kamu ingin penjelasan atau elaborasi lebih lanjut, berikut adalah pemaknaan dan penguraian dari kalimat tersebut: Makna Kalimat: "Membebaskannya dulu dari waham, dari timbunan dosa, dari kungkungan sifat-sifat jasadi maupun dominasi syahwat dan hawa nafsu atas jiwa kita." Maknanya: Sebelum jiwa dapat tumbuh, berkembang, atau kembali kepada fitrahnya yang suci, ia perlu dibebaskan dari berbagai belenggu batin dan duniawi, yaitu: Waham - Waham adalah khayalan atau ilusi; pikiran yang tidak berdasar, prasangka, atau persepsi yang menyesatkan. - Jiwa perlu dibersihkan dari cara berpikir yang keliru agar bisa melihat kebenaran dengan jernih. Timbunan Dosa - Dosa-dosa yang menumpuk menjadi penghalang antara manusia dan Tuhan, serta mengeraskan hati. - Pembebasan ini bisa melalui taubat, istighfar, dan amal saleh. Kungkungan Sifat-Sifat Jasadi - Artinya adalah keterikatan jiwa pada sifat-sifat fisik, seperti kemala...

DEWAN KESEHATAN RAKYAT

DKR, Dewan Kesehatan Rakyat adalah wadah perjuangan bagi rakyat miskin yang mendapat perlakuan diskriminatif mengenai kasus-kasus pelayanan kesehatan.