Langsung ke konten utama

Kenangan

Kenangan
Karya: Ujang MR

Saat ku sadar dalam impian masa depanku…
Banyak jalan terbentang luas dihadapanku…
Kerikil tajam menghadang setiap langkahku…
Ombak dan duri menjadi teman dalam hidupku…

Banyak rasa yang ku rasa…

Terlintas dalam benak pikiranku tentang ayah ibuku…tercinta…
Dalam menghadapi kerasnya kehidupan ini....
Pahit getir hidup ini telah kau rasa…

Kini aku tau rasa yang kau rasa…

Ini kah rasa itu…
Ini kah pedih itu…
Ini kah nasib… seorang yatim piatu?…

Aku bukan tidak ingin hidup senang…
Aku bukan tidak ingin hidup bahagia…
Aku bukan tidak ingin hidup di manja…

Tapi pada siapa aku mengadu…
Pada siapa aku berbagi…
Pada siapa aku meminta…

Ayah…
Ayah…
Ibu…

Maafkan aku ayah…
Maafkan aku ibu…
atas segala kesalahanku padamu…

Aku yang tidak mendengar nasehatmu…
Aku yang tidak memperhatikan didik kan mu…
Aku yang selalu menyakiti perasaan hatimu…

Ayah… maaf aku… Ayah… Ibu…

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hati, Diri dan Jiwa (Ruh)

Dalam prespektif sufisme, kita memiliki tujuh jiwa atau tujuh aspek dari jiwa yang kompleks yang masing-masing mewakili tingkat evolusi yang berbeda-beda. Perlu diingat bahwa sufisme sangat menekankan pada keseimbangan (balance). Pengembangan satu jiwa tidak untuk melemahkan yang lain. Setiap jiwa memiliki keistimewaan yang berharga dan dalam tasawuf pertumbuhan spiritual yang sejati adalah pertumbuhan seimbang dari keseluruhan individu, termasuk tubuh, pikiran, dan spirit (jiwa). Dalam psikolog Sufi, hati memuat kecerdasan dan kearifan yang lebih dalam. Hati adalah tempat ma’rifat, dan merupakan kecerdasan yang lebih dalam dan lebih dasar dari pada kecerdasan abstrak kepada (otak). Misi seorang Sufi adalah mengembangkan hati yang lembut, berperasaan dan memiliki kasih-sayang dan untuk mengembangkan kecerdasan hati.Heart, Self, and Soul merupakan salah satu karya fenomenal Robert Frager, yang sering dibicarakan dalam dunia taswuf akhir-akhir ini. Fokus kajian tentang yaitu: (...

Catatan Kecil: Membebaskan Hawa Nafsu atas Jiwa

Kalimat tersebut bernuansa spiritual dan filosofis. Jika kamu ingin penjelasan atau elaborasi lebih lanjut, berikut adalah pemaknaan dan penguraian dari kalimat tersebut: Makna Kalimat: "Membebaskannya dulu dari waham, dari timbunan dosa, dari kungkungan sifat-sifat jasadi maupun dominasi syahwat dan hawa nafsu atas jiwa kita." Maknanya: Sebelum jiwa dapat tumbuh, berkembang, atau kembali kepada fitrahnya yang suci, ia perlu dibebaskan dari berbagai belenggu batin dan duniawi, yaitu: Waham - Waham adalah khayalan atau ilusi; pikiran yang tidak berdasar, prasangka, atau persepsi yang menyesatkan. - Jiwa perlu dibersihkan dari cara berpikir yang keliru agar bisa melihat kebenaran dengan jernih. Timbunan Dosa - Dosa-dosa yang menumpuk menjadi penghalang antara manusia dan Tuhan, serta mengeraskan hati. - Pembebasan ini bisa melalui taubat, istighfar, dan amal saleh. Kungkungan Sifat-Sifat Jasadi - Artinya adalah keterikatan jiwa pada sifat-sifat fisik, seperti kemala...

DEWAN KESEHATAN RAKYAT

DKR, Dewan Kesehatan Rakyat adalah wadah perjuangan bagi rakyat miskin yang mendapat perlakuan diskriminatif mengenai kasus-kasus pelayanan kesehatan.