Langsung ke konten utama

Postingan

"Membebaskan Jiwa dari Belenggu" Renungan Spiritual untuk Menemukan Kembali Fitrah Diri Mukadimah Setiap insan diciptakan dalam keadaan fitrah—suci, bersih, dan penuh potensi ilahi. Namun dalam perjalanannya di dunia, jiwa manusia sering kali tertutupi oleh kabut dosa, dihimpit oleh hasrat duniawi, dan dikendalikan oleh ilusi pikiran serta keinginan ragawi. Allah Ta’ala berfirman: "Sungguh beruntung orang yang menyucikan jiwanya, dan sungguh merugi orang yang mengotorinya." (QS. Asy-Syams: 9–10) Ayat ini menegaskan bahwa keberuntungan sejati bukanlah dalam keberlimpahan dunia, melainkan dalam proses penyucian jiwa—dalam keberhasilan membebaskan diri dari berbagai belenggu batin. Langkah Pertama: Membebaskan Diri dari Waham Waham adalah prasangka, ilusi, atau keyakinan yang tidak berdasar. Ia adalah jerat halus dalam pikiran yang membuat manusia merasa benar padahal salah, merasa aman padahal tersesat. Waham bisa berupa rasa cukup padahal lalai, mera...
Postingan terbaru

Catatan Kecil: Membebaskan Hawa Nafsu atas Jiwa

Kalimat tersebut bernuansa spiritual dan filosofis. Jika kamu ingin penjelasan atau elaborasi lebih lanjut, berikut adalah pemaknaan dan penguraian dari kalimat tersebut: Makna Kalimat: "Membebaskannya dulu dari waham, dari timbunan dosa, dari kungkungan sifat-sifat jasadi maupun dominasi syahwat dan hawa nafsu atas jiwa kita." Maknanya: Sebelum jiwa dapat tumbuh, berkembang, atau kembali kepada fitrahnya yang suci, ia perlu dibebaskan dari berbagai belenggu batin dan duniawi, yaitu: Waham - Waham adalah khayalan atau ilusi; pikiran yang tidak berdasar, prasangka, atau persepsi yang menyesatkan. - Jiwa perlu dibersihkan dari cara berpikir yang keliru agar bisa melihat kebenaran dengan jernih. Timbunan Dosa - Dosa-dosa yang menumpuk menjadi penghalang antara manusia dan Tuhan, serta mengeraskan hati. - Pembebasan ini bisa melalui taubat, istighfar, dan amal saleh. Kungkungan Sifat-Sifat Jasadi - Artinya adalah keterikatan jiwa pada sifat-sifat fisik, seperti kemala...

Seekor Rusa Yang Bersaksi Bahwa Muhammad Adalah Utusan Allah

Seorang Arab Badui (yang tinggal di pedalaman padang pasir) berhasil menangkap seekor rusa dan mengikat lehernya, lalu membawanya ke Kota Madinah. Rasulullah SAW yang sedang berada di luar Kota Madinah mendengar suara panggilan, “Ya Rasulullah ya Rasulullah ..” Rasulullah SAW menoleh ke kanan dan ke kiri, tetapi tidak melihat seorang pun. Tidak lama kemudian terdengar lagi seseorang memanggilnya. Beliau pun menoleh, tetapi lagi-lagi tak ada seorang pun di sekitarnya. Lalu beberapa saat kemudian, beliau melihat seorang Arab Badui berjalan membawa seekor rusa. Setelah memperhatikan, Rasulullah SAW tahu, yang tadi memanggilnya adalah rusa itu. Rasulullah pun mendekati si rusa dan bertanya, “Mengapa kau memanggilku?” Rusa itu menjawab, “Aku punya dua anak yang masih menyusui dan kini ada di balik bukit itu. Aku berharap, Tuan berkenan menjadi jaminan bagi kebebasanku agar aku bisa pergi menyusui mereka dan aku akan kembali lagi.” Rasulullah SAW bertanya, “Apakah kau pasti akan kembali?”...

Kisah Imam Ahmad dan Istighfar Penjual Roti

Imam Ahmad bin Hanbal ra (murid Imam Syafi'i) dikenal juga sebagai Imam Hanbali. dimasa akhir hidup beliau bercerita, "satu waktu (ketika saya sudah usia tua) saya tidak tau kenapa ingin sekali menuju ke salah satu kota di Irak,". Padahal tidak ada janji sama orang dan tidak ada hajat. Akhirnya Imam Ahmad pergi sendiri menuju ke kota Bashrah. Beliau bercerita "saat tiba disana waktu Isya', saya ikut shalat berjamaah isya di masjid, hati saya merasa tenang, kemudian saya ingin istirahat". Begitu selesai shalat dan jamaah bubar, imam Ahmad ingin tidur di masjid, tiba-tiba marbot masjid datang menemui imam Ahmad sambil bertanya "kenapa syaikh, mau ngapain disini?". (kata "syaikh" bisa dipakai untuk 3 panggilan, bisa untuk orang tua, orang kaya ataupun orang yang berilmu. Panggilan Syaikh dikisah ini panggilan sebagai orang tua, karena imam Ahmad kelihatan sebagai orang tua). Marbot tidak tau kalau beliau adalah Imam Ahmad. Dan Imam Ahmad p...

Hati, Diri dan Jiwa (Ruh)

Dalam prespektif sufisme, kita memiliki tujuh jiwa atau tujuh aspek dari jiwa yang kompleks yang masing-masing mewakili tingkat evolusi yang berbeda-beda. Perlu diingat bahwa sufisme sangat menekankan pada keseimbangan (balance). Pengembangan satu jiwa tidak untuk melemahkan yang lain. Setiap jiwa memiliki keistimewaan yang berharga dan dalam tasawuf pertumbuhan spiritual yang sejati adalah pertumbuhan seimbang dari keseluruhan individu, termasuk tubuh, pikiran, dan spirit (jiwa). Dalam psikolog Sufi, hati memuat kecerdasan dan kearifan yang lebih dalam. Hati adalah tempat ma’rifat, dan merupakan kecerdasan yang lebih dalam dan lebih dasar dari pada kecerdasan abstrak kepada (otak). Misi seorang Sufi adalah mengembangkan hati yang lembut, berperasaan dan memiliki kasih-sayang dan untuk mengembangkan kecerdasan hati.Heart, Self, and Soul merupakan salah satu karya fenomenal Robert Frager, yang sering dibicarakan dalam dunia taswuf akhir-akhir ini. Fokus kajian tentang yaitu: (...

Do'a

Assalamu alaikum wr . wb. Hadirin yang berbahagia, marilah kita berdo’a dengan khusyu. Pada kesempatan ini izinkan, saya unt memandunya sesuai dengan tuntunan agama Islam. Audzubillahi mina syaitani rajiim, Bismillahirrahmanirrahim Alhamdulillahirabbil alamin, wassalatu wassalamu ala asrofil anbiya’i walmursalin. Wa ala alihi wa ashabihi aj’main ... YAA ALLAH... YAA ROHMAAN,... WAHAI DZAT YANG MAHA PENGASIH DALAM SETIAP KESEMPATAN,... KAMI SENANTIASA HATURKAN PUJI DAN SYUKUR KAMI KE HADIRAT-MU,... HANYA KEPADA-MU KAMI MENYEMBAH DAN HANYA KEPADA-MU KAMI MOHON PERTOLONGAN... YAA ALLAH,... YAA ROHIIM,... DZAT YANG MAHA PENYAYANG... BERKAT RIDLO-MU LAH PADA HARI INI TELAH TERLAKSANA RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM PT. PROPERTIDO KARYA BERSAMA BAHAGIA TAHUN KE 2 INI... SEMOGA HASIL YANG KAMI PEROLEH AKAN MEMBAWA KEPADA KEMAJUAN DAN KEBERKAHAN,... SERTA BERMANFAAT BAGI KAMI,... PARA PEMEGANG SAHAM,... PARA KARYAWAN... DAN PARA DIREKSI DAN STAFF.... YAA ALLAH,... YAA ROHMAN... Y...

Do'a

Assalamu alaikum wr . wb. Hadirin yang berbahagia, marilah kita berdo’a dengan khusyu. Pada kesempatan ini izinkan, saya unt memandunya sesuai dengan tuntunan agama Islam. Audzubillahi mina syaitani rajiim, Bismillahirrahmanirrahim Alhamdulillahirabbil alamin, wassalatu wassalamu ala asrofil anbiya’i walmursalin. Wa ala alihi wa ashabihi aj’main Allahumma ya Allah, ya Tuhan kami Tiada kata dan rasa yang pantas kami haturkan kepada-Mu siang hari ini, selain syukur kami pada-Mu atas segala nikmat dan hidayah yang Engkau anugerahkan kepada kami, sehingga kami bisa hadir bersama untuk mengikuti rangkaian acara halal bihalal & silaturohim ini. Untuk itu ya Allah ya Rahman ya Karim, jadikanlah acara kami ini sebagai acara yang engkau ridhoi, yang membawa berkah, rahmat, taufik dan hidayah-Mu buat kami semua. Ya Allah, Dzat yang maha kuasa Kami menyadari bahwa Jabatan dan kekuasaan adalah amanah. Oleh karena itu ya Allah, tumbuhkanlah pada kami inovasi dan teamwork yang baik dal...